BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah perdagangan adalah masalah
yang sering diperbincangkan di setiap negara. Perekonomian sebuah negara erat kaitannya dengan
sistem dan pengelolaan aktivitas perdagangan, baik yang bersifat nasional
maupun internasional.
Dalam makalah ini penyusun akan
membahas perdagangan internasional. Definisi
perdagangan internasional yaitu perdagangan yang dilakukan penduduk suatu
negara dengan penduduk dari negara lain berdasarkan kesepakatan kedua belah
pihak. Di berbagai negara, perdagangan ini menjadi faktor utama untuk
meningkatkan GDP.
Jika melihat sejarahnya, perdagangan
internasional sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Tapi, dampak terhadap
kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan politik baru dapat
dirasakan beberapa abad lalu. Perdagangan internasional ternyata juga membawa
dampak terhadap sektor-sektor lainnya, seperti mendorong industrialisasi,
mempengaruhi kemajuan di bidang transportasi,
globalisasi, serta lahirnya perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional bisa
dikatakan kompleks dan berbelit-belit jika dibandingkan penyelenggaraan perdagangan
di dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh batas-batas politik serta kenegaraan
yang akhirnya sedikit menghambat transaksi perdagangan,
misalnya adanya bea, tarif, dan jatah barang impor.
1.2
Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Agar mahasiswa
mengetahui bagaimana sejarah dan ruang lingkup bisnis internasional.
2.
Agar mahasiswa
mengetahui bagaimana runang lingkup perdagangan internasional.
3.
Agar mahasiswa
termotivasi untuk melakukan bisnis
1.3
Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Penyusun dapat
mengetahui bagaimana sejarah dan rung lingkup bisnis internasional.
2.
Penyusun dapat
mengetahui bagaimana ruang lingkup dan manfaat perdagangan internasional.
3.
Penyusun termotivasi
untuk mulai melakukan bisnis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
DefinisiBisnisInternasional
Ball
,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006)
Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara.
Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. pemanufakturan
diluar negeri juga industri jasa
diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan,
periklanan, konstruksi,perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi
massa.
Charles WH Hill (2008)
Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun
investasi internasional.
Daniels,
Radebaugh& Sullivan (2004)
Semuatransaksikomersialbaikolehswastamaupunpemerintahdiantara
2 negaraataulebih
Menurut Rugman dan
Hodgetss
”International business
is the study of transactions taking place across national borders for the
purpose of satisfying the needs of individuals and organizations”.
Menurut Griffin dan
Pustay
“Internatioal business
transactions between parties from more than one country is part of
international business”.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Bisnis Internasional
Sebelum masehi pedagang
Venezia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke luar negeri untuk menjual
barang-barang mereka. Tahun 1600 British East India Company, sebuah perusahaan
dagang yang baru dibentuk, mendirikan cabang-cabang di luar negeri di seluruh
Asia. Pada saat yang sama sejumlah perusahaan Belanda yang di bentuk pada tahun
1590 membuka rute-rute perjalanan ke timur bergabung untuk membentuk Dutch East
India Company dan juga membuka kantor-kantor cabang di Asia. Para pedagang
colonial Amerika mulai beroprasi dengan model yang sama pada tahun 1700an.
Contoh-contoh investasi
langsung luar negeri Amerika yang mula-mula adalah perkebunan-perkebunan Inggris
yang dibentuk oleh Colt Fire Arms and Ford yang didirikan sebelum perang
saudara. Namun kedua operasi itu gagal hanya setelah beberapa tahun kemudian.
Perusahaan Amerika
pertama yang berhasil memasuki produksi luar negeri adalah pabrik yang didirikan
di Skotlandia oleh Singer Sewling Machine pada tahun 1868. Pada tahun 1880,
Singer telah menjadi organisasi dunia dengan organisasi penjualan luar negeri
yang luar biasa dan beberapa pabrik pemanufakturan di luar negeri.
Perusahaan-perusahaan lainnya segera menyusul, dan pada tahun 1914 paling
sedikit 37 perusahaan amerika memiliki fasilitas produksi di dua atau tiga
lokasi di luar negeri.
Tahun 1919, General Electric mulaimenanamkan modal
di luar negeri.Tahun 1920, General Motor and Chryslermelakukan operasi luar
negeri.
3.2 Pengertian Bisnis
Internasional
Menurut Rugman dan
Hodgetss ”International business is the study of transactions taking place
across national borders for the purpose of satisfying the needs of individuals
and organizations”.
Menurut Griffin dan Pustay “Internatioal
business transactions between parties from more than one country is part of
international business”.
Ball dan Wendell “Bisnis internasional merupakan
bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara. Definisi ini
tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar
negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang seperti
transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan
eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa”.
Bisnis
internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.
3.3 Beberapa
Pengertian Bisnis Berdasarkan Ruang Lingkup
Bisnis Domestik yaitu bisnis yang
secara nyata ditujukan pada aktivitas bisnis dalam negeri.
Bisnis Internasional yaitu bisnis yang
bertindak lebih jauh lagi dari bisnis domestik dan bikan sekedar pemasaran
ekspor akan tetapi jauh terlibat dalam lingkingan pemasaran dalam negara tempat
perusahaan tadi melakukan usaha.
Bisnis
Multinasional yaitu bisnis yang dimulai dengan memfokuskan
pada pemanfaatan pengalaman dan produk perusahaan lalu perusahaan menyadari
perbedaan dan keuikan lingkungan dalam negara tadi dan menentukan peranan baru
untuk hal itu sendiri, melakukan adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan
dan keinginan yang unik dari pelanggan negara itu.
Bisnis Global atau
Transnasional yaitu bisnis yang memfokuskan pada pemanfaatan aset, pengalaman,
dan produk perusahaan secara global dan melakukan penyesuaian pada apa yang
benar-benar unik berbeda dalam setiap negara.
Hakikat
Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas
bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati
batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi
bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara
dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional
(International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara
lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran
internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional,
meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya
dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
Perdagangan Internasional
(International Trade)
Dalam hal perdagangan
internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR
NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca
Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner
dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar
dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar
kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut
sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca
pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini
mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami
devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor
yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka
Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi
Pengertian
perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan
atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian
diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya
dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran
internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih
aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Suatu Negara ataupun
suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam bentuk
perdagangan internasional pada umunya memiliki beberapa pertimbangan ataupun
alasan. Pertimbangan tersebut meliputi beberapa alasan atau pertimbangan.
Pertibangan tersebut meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social
budaya bahkan tidak jarang atas dasar petimbangan militer. Bisnis internasional
memang tidak dapat dihindarkan karena sebenarnya tidak ada satu Negara pun
didunia yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang-barang
atau produk yang dihasilkan oleh Negara itu sendiri. Tidak ada suatu Negara pun
yang dapat memenuhi 100% swasembada. Hal ini disebabkan karena terjadinya
penyebaran yang tidak merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam modal
maupun sumber daya manusia. Ketidakmeratanya sumber daya tersebut akan
mengakibatkan adanya keunggulan terstentu baik suatu Negara tertentu yang
memiliki sumber daya tertentu pula. Sebagai contoh Negara Australia yang
memiliki daratan yang sangat luas yang memiliki jumlah pendusuk yang sangat
sedikit., sebaliknya Negara Hong Kong yang memiliki daratan yang sangat sempit
tapi jumlah penduduknya yang sangat padat. Kesuburan tanah juga tidak akan sama
antara Negara yang satu dengan yang lain ada suatu negeri yang cocok untuk
tanaman tertentu sedangkan Negara yang lainnya boleh dikatakan tidak mungkin
untuk menanam tanaman yang sangat dibutuhkan oleh manusia itu. Keadaan ini yang
menentukan dilaksanakan bisnis ataupun perdagangan internasional. Oleh karena
itu, maka dapat kita lihat beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis
internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi
antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan
dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu
Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu
komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan
semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga
dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara
Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan
pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang
lain
c.
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi
yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Ketiga strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu :
Ketiga strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu :
· Keunggulan
absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat
dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli
dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat
dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut
sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya
disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang,
perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam,
keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk
memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara
lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama
karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih
efisien dan ongkos yang lebih murah.
Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar
seperti telah diuraikan pada bab yang terdahulu adalah ditentukan oleh tiga
faktor yaitu struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam
hal pasar Internasional inipun potensi pasar Internasional juga ditentukan oleh
ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
Tahap-Tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang
memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara
bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai
dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat
tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar
Negeri
6. Produksi dan
Pemasaran di Luar Negeri
3.4 Kekuatan-Kekuatan
yang Mendasari Bisnis Internasional
Kekuatan
yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented.
Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari,
mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman
dalam bisnis internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang
kemudian diperluas menjadi regiosentris.
Etnosentris
adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang unggul.
Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang penting
dibandingkan domestik dan terutama dilakukan untuk melempar kelebihan produksi
domestik.
Polisentris adalah keyakinan yang
didasari bahwa setiap negara unil dan berbeda serta cara utuh meraih sukses di
setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan unik dari setiap
negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan didirikan di pasar luar
negeri. Setiap anak perusahaan bekerja secara independen dan menetapkan tujuan
dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan dengan dasar negara
per negara, dengan setiap negara mempunyai kebijakan pemasaran unik sendiri.
Regiosentrisdan
Geosentris adalah perusahaan memandang wilayah regional
dan seluruh dunia sebagai suatu pasar dan mencoba mengembangkan strategi
pemasaran terpadu regional atau dunia. Regiosentris merupakan orientasi
geosentris yang terbatas pada suatu wilayah regional artinya manajemen harus
mempunyai suatu pandangan dunia ke arah wilayah regional, tapi akan memandang
sisa dunia dengan orientasi etnosentris atau polisentris, atau kombinasi
keduanya.
3.5
Karateristik Bisnis Internasional
Ø
Transaksi
lebih dari dua negara, yang tidak terbatas pada perusahaan multinasional,
tetapi ada juga UKM yang terlibat; Umumnya dipimpin oleh Multinational
Enterprise (MNEs) ;
Ø
Aktivitas
inti yang diselenggarakan: Export, Import,FDI, Franchising, Licencing, Joint
Ventures ;
Ø
Sistem
legal di antara negara berbeda, memaksa satunegara atau lebih untuk
menyesuaikan perilakumereka dengan hukum yang berlaku;
Ø Menggunakan mata uang berbeda-beda ;
Ø
Budaya
negara-negara berbeda, memaksa setiappihak untuk menyesuaikannya;
Ø
Ketersediaan
sumber-sumber yang berbeda di tiap negara, suatu negara mungkin hanya memiliki Internasional
Business By Rusdin 15 sumber daya alam
yang lebih
3.6Bidang Kegiatan Bisnis
Internasional
- Lingkungan Domestik, termasuk sosio ekonomi, sosio cultural, politik, hokum, pemerintahan, persaingan ,fisik, tenaga kerja, keuangan, teknologi.
- Lingkungan Luar Negeri, termasuk sosio ekonomik, sosio cultural, politik, tenaga kerja, keuangan, teknologi dan lingkungan ekonomi.
3.7 Ruang Lingkup Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional
berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti:
Ø Perpindahan
barang dan jasa dari satu
negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of goods and
services.
Ø Perpindahan modal melalui
penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri (transfer of capital).
Ø Perpindahan
tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu
negara. Dalam proses ini pelu adanya pengawasan mekanisme yang sering disebut transfer
of labour.
Ø Perpindahan teknologi melalui cara pendirian
pabrik-pabrik di negara lain. Kegiatan ini disebut transfer of technology.
Ø Perdagangan internasional yang
dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan
pangsa pasar atau yang disebut dengan transfer of data
ekonomi internasional menyangkut beberapa hal yang berkaitan
dengan negara seperti :
- Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal yang
relatif lebih sukar (imobilitas faktor produksi)
- sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan serta politik
yang berbeda faktor-faktor poduksi yang dimiliki (faktor endowment) berbeda
sehingga dapat menimbulkan perbedaan harga barang yang dihasilkan.
Oleh karena itu pada dasarnya ekonomi internasional membahas
tentang ketergantungan ekonomi antar negara yang pada dasarnya dipengaruhi dan
mempengaruhi hubungan politik, sosial, budaya dan militer antar negara.
3.8 Faktor Pendorong
Faktor-faktor
yang menyebabkan suatu negara melakukan perdagangan internasional adalah:
- Dalam rangka memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
- Untuk mendapatkan keuntungan serta meningkatkan pendapatan negara.
- Terdapat perbedaan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah sumber daya ekonomi.
- Terjadi kelebihan produk di dalam negeri sehingga diperlukan market baru untuk memasarkan produk tersebut.
- Sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang tidak sama di setiap negara sehingga terjadi perbedaan hasil produksi serta adanya keterbatasan produksi.
- Adanya permintaan barang yang sama atau selera yang sama.
- Adanya keinginan kerja sama antarnegara.
- Lahirnya era globalisasi.
3.9 Manfaat Perdagangan
Internasional
Banyak sekali manfaat perdagangan
internasional yang dirasakan oleh setiap negara, yaitu:
- Setiap negara akan mendapatkan barang yang tidak ada atau tidak diproduksi di negeri sendiri. Dengan demikian, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.
- Suatu negara akan mendapat keuntungan dari spesialisasi.
- Suatu negara dapat memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan.
- Transfer teknologi modern. Setiap negara dapat mempelajari teknik produksi yang lebih efisien serta manajemen yang lebih modern.
BAB IV PENUTUP
Bisnis
internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas
Negara.Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen
oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak
disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang
menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu etnosentris, polisentris,
geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris.
Perdagangan
internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti: Perpindahan barang
dan jasa dari satu
negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of goods and services.Perpindahan
modal melalui
penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri (transfer of capital).Perpindahan
tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu
negara. Dalam proses ini pelu adanya pengawasan mekanisme yang sering disebut transfer
of labour.Perpindahan teknologi melalui
cara pendirian pabrik-pabrik di negara lain. Kegiatan ini disebut transfer
of technology.Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian
informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang
disebut dengan transfer of data
Lingkungan Domestik,
termasuk sosio ekonomi, sosio cultural, politik, hokum, pemerintahan,
persaingan ,fisik, tenaga kerja, keuangan, teknologi.
Lingkungan Luar Negeri,
termasuk sosio ekonomik, sosio cultural, politik, tenaga kerja, keuangan,
teknologi dan lingkungan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Rusdin
2002 Internasional: Teori Masalah dan Kebijakan Internasional Business By
Rusdin 5
Rusdin,
2002. Bisnis Teori, Masalah, Kebijakan. Bandung: Alfabeta
Rusdin,
2002. Bisnis Internasional: dalam Pendekatan Praktik. Bandung: Alfabeta
Hill, Chales W. L., 2000. Global
Business Today. New Jersey: PrenticeHall International.
Jepma and Andre Rhoen, 1996. International
Trade: A BusinessPerspective. New York: Addison-Wesley Longman Publishing.
Keegan, Warreen J, and Mark
S. Green, 2000. Global MarketingManagement.. 6th Ed. New Jersey. Prentice
Hall Intenational
dikutip dari : http://lenypunya.blogspot.co.id/2012/06/makalah-bisnis-internasional.html at 2.05 pm
No comments:
Post a Comment